Senin, 20 April 2009

Penyandang Cacat Juga Bisa Nyelam


Sanur – Keterbatasan fisik kini tidak menghalangi para penyandang cacat untuk menikmati keindahan dunia bawah air. Di Bali, upaya agar para penyandang cacat fisik dapat menikmati dunia bawah air telah dilakukan. Adalah Bali International Diving Professionals (BIDP) sebuah operator wisata selam yang mempeloporinya sejak setahun silam.
Program khusus bagi para penyandang cacat fisik ini, dimulai dari pengenalan alat hingga cara menggunakannya. Untuk program ini, tidak bisa sembarangan dilakukan, bahkan instrukturnya pun harus memiliki sertifikasi internasional yang dikeluarkan oleh International Association for Handicapped Divers (IAHD), sebuah perkumpulan internasional bagi para penyelam penyandang cacat fisik.
Menurut Avandy, salah satu instruktur selam yang memiliki sertifikasi internasional bagi penyandang cacat, “Perlakuan bagi para penyandang cacat fisik ini agak sedikit berbeda jika dibandingkan orang kebanyakan.” Adapun pembedaan ini jelas terlihat mulai dari cara menggunakan baju selam (wetsuit), cara membopong dari dan ke atas kapal hingga cara menurunkan dan mengangkat para penyandang cacat ini dari dan ke dalam air.
Bagi para penyandang cacat akibat polio misalnya, kaki si penyelam tidak mengenakan sepatu katak atau fin, tetapi diberikan pemberat yang bentuknya mirip gelang yang dipasangkan pada pergelangan kaki. Tujuan dipasangkan pemberat ini agar si penyelam bisa tetap dalam keadaan berdiri saat berada di dalam air.
Sementara telapak tangan si penyelam mengenakan sarung tangan yang dirancang khusus. Dimana diantara jari-jemarinnya diberi selaput yang dibentuk menyerupai selaput pada kaki katak.
Nah, sarung tangan inilah yang berfungsi sebagai pengganti fin yang umumnya terpasang di kaki para penyelam kebanyakan. Selain untuk mengaja keseimbangan bagi para penyelam juga sangat membantu pergerakan maju saat berada di dalam air(*

0 komentar:

Posting Komentar