Terumbu
karang merupakan sebuah kekayaan alam yang sangat berharga untuk kelangsungan
hidup biota laut lainnya. Banyak manfaat yang di dapat dari terumbu karang,
baik dari segi biologi, fisika, kimia bahkan ekonomi.
WCS
melakukan survey bersama Efin Muttaqin dibantu dua (3) orang anggota Ocean Diving Club (ODC) Unsyiah dan satu
(1) orang anggota Fishierish Diving Club (FDC) IPB.
Survey ini dilakukan untuk melihat perkembangan ekosistem terumbu karang yang
ada di Sabang dan Pulau Aceh
pasca bleaching tahun 2010.
Survey ini sebelumnya telah dilakukan oleh WCS pada tahun 2010 sebelum coral bleaching terjadi. Survey yang
dilakukan ini berlangsung selama satu minggu sejak tanggal 26 Maret – 02
April 2013. Di Sabang selama 5 hari, dan di Pulau Aceh selama 2 hari. Terdapat 17 titik lokasi di sabang tempat dilakukannya pengamatan
dan 6 titik lokasi di
Pulau
Aceh.
Survey
ini dilakukan oleh 5 orang melalui snorkling, dan di ambil pada satu
kedalaman saja, yaitu dangkal.
Survey
ini menggunakan metode P.I.T (Point Intercept Transect), Transect Belt,Visual
Sensus, Timed Swim dan Sosek (Sosial Ekonomi).
Peralatan yang
dibutuhkan untuk survey ini, yaitu:
1. Alat
dasar selam ( fins, masker, dan snorkle)
2. Transek
150 m
3. Transek
kuadrat 1x1 m
4. Sabak
5. Camera
Underwater
Deskripsi Kegiatan :
1. Mengambil
data ekosistem terumbu karang dengan menggunakan alat dasar selam (fins,
masker, dan snorkle) dengan kedalaman 2-6 m.
2. Melakukan
sosek kepada panglima laot, nelayan dan dive shop setempat untuk melihat ada
atau tidak dampak dari pada bleaching.
3. Melakukan foto dokumentasi untuk melihat kondisi ekosistem terumbu karang tersebut.
Metode yang dilakukan:
1. P.I.T
(Point Intercept Transect)
Pengambilan
datanya dilakukan setiap 50 cm, dilihat genus karang apa saja yang terdapat di
bawah transek.
2. Transect
Belt
Untuk
melihat Coral Size (ukuran karang) yang terdapat di transek dengan ukuran 1 m
ke kiri dan 1 m ke kanan dari transek.
3. Transek
Kuadrat
Untuk
melihat jumlah rekrutmen karang transek kuadrat ini diletakkan di setiap
transek kelipatan 10 meter.
4. Visual
Sensus
Melihat
ikan karang yang berukuran >10 cm dan <10 cm.
5. Timed
Swim
Dilakukan
untuk melihat genus karang apa saja yang terdapat di daerah tersebut.
6. Sosek
(Sosial Ekonomi)
Sosek
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dampak Coral Bleaching terhadap ekonomi masyrakat setempat. Sasaran dari
sosek ini yaitu panglima laot, nelayan dan dive shop.
Hari pertama survey dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda yaitu Benteng,
Ujung seukee dan Sumur Tiga. Di ujung seukee survey dilakukan menggunakan boat dikarenakan aksesnya yang cukup sulit. Pada kedua survey dilakukan di Anoi Itam, Jaboi,
Beurawang, dan Ujong Kareung. Pada
hari ketiga hanya dilakukan satu lokasi survei, yaitu di
Reuteuk, karena dilakukan
pada hari Jum’at. Hari keempat survey dilakukan pada
lima lokasi, yaitu Gapang, Batee Meuron-ron, Lhok Weng, Sea Garden, dan West
Rubiah. Sea Garden dan West Rubiah menggunakan boat untuk menuju lokasi. Dan pada hari kelima, survey dilakukan pada empat lokasi,
yaitu Lhong Angen, Bakopra, Canyon,
dan Ujong Seurawan. Kami menaiki boat juga utuk menuju keempat lokasi tersebut.
Pada hari ke enam anggota tim
langsung menuju ke
Pulau Aceh, melalui Banda Aceh. Di
Pulau Aceh sendiri survey dilakukan pada 2 titik, yaitu
di Len Balee dan Lamteng
dengan menggunakan boat. Dan pada hari terakhir survey
dilakukan di
Pasie janeng, Lhoh, Paloh dan Deudap.
Berikut pembagian tugas masing-masing anggota tim:
1. Data
rekruit karang, tutupan karang, di ambil oleh Efin Muttaqin.
- Data ukuran karang dan
genus karang di ambil oleh Mursalin dan Fauzan Aulia.
- Data ikan karang di ambil oleh
Sukma Rahardja.
- Dan data sosek di ambil oleh
Rizal.
Kesimpulan:
1. Banyak
terdapat rekruitmen
karang yang di
temukan selama survey
berlangsung, khususnya di daerah Sabang dan
sekitarnya.
- Keadaan ekosistem terumbu
karang sudah mulai
membaik, ditandai dengan tidak adanya Coral
Bleaching dan banyak karang yang berukuran besar. Jenis karang Acropora
adalah Genus yang dominan ditemukan di Pulau Aceh.
- Menurut hasil survey sosia ekonomi,
nelayan dan panglima laot merasakan dampak akibat dari Coral Bleaching, misalnya seperti
berkurangnya hasil tangkapan mereka.