NUDIBRANCHIA
Istilah
Nudibranchia berasal dari kata nudus
(bahasa Latin) yang berarti telanjang dan branchia
(bahasa Yunani) yang berarti insang. Jika digabung berarti insang telanjang.
Istilah ini mengarag pada organ respirasi eksternal yang ada pada organisme
ini. Bentuk organ eksternal bernacam-macam, misalnya branchial plume pada Nudibranchia. Bentuknya seperti pemukul pada
jenis aeolids dan dendronotid, serta
mempunyai daun (arborescent)
pada Arminacean yang terletak di sepanjang sisi tubuhnya. Nudibranchia adalah
moluska Ophistobranchia, dimana pada tahap
dewasanya tidak memiliki cangkang dan operkulum.
Nudibranchia
memiliki potensi sebagai antivirus dan antikanker. Hal ini telah menarik para
peneliti untuk mengeksplorasinya (Murniasih, 2005). Saat ini di Indonesia,
belum ada data pasti mengenai keanekaragaman Nudibranchia dan penelitian
mengenai Nudibranchia belum banyak dilakukan.
KeanekaragamanNudibranchia dapat diketahui dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaannya di lautan, antara lain perbedaan habitat, seperti tutupan karang,
ketersediaan dan jenis makanan. Ketiga hal ini berkaitan karena diketahui bahwa
banyak Nudibranchia makan dan hidup dalam asosiasi yang dekat dengan spesies
karang (Godfrey, 2001). Nudibranchia pada umumnya memakan algae, sponge, karang
keras dan lunak, bryozoans dan hydroids (Allen dan Steene, 1999).
Jenis makanan Nudibaranch ini bisanya tersedia di daerah yang memiliki terumbu
karang.
Klasifikasi dan Morfologi
Nudibranchia merupakan ordo dalam subkelas Ophistobranchia
yang seluruhnya anggotanya bersifat hermafrodit. Termasuk subkelas moluska,
dengan memiliki jumlah sedikit namun jenisnya beragam dan memiliki perilaku yang unik. Klasifikasi dari
Nudibranchia adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Subkelas : Opisthibranchia
Ordo : Nudibranchia
Subordo : Doridacea, Arminacea, Dendronotacea,
Aeolidacea
Nudibranchia
terbagi menjadi empat subordo yaitu Doridacea, Arminacea, Dendronotacea dan
Aeolidacea. Nudibranchia kadang sulit dibedakan dengan cacing pipih (beberapa
jenis Polychaeta), karena secara anatomi hampir sama. Perbedaanyanng mencolok
adalah cacing tersebut pipih, sedangkan Nudibranchia lebih tebal. Selain itu
perbedaan yang jelas adalah pada Nudibranchia terdapat struktur organ yang
disebut rhinophore dan serata. Rhinophore adalah organ sensor menyerupai tangkai yang umumnya
sepasang, sedangkan serata adalah
struktur organ yang menyerupai jari-jari, biasanya berada dibagian punggung.
Gambar 1. Bagian organ tubuh
Nudibranchia jenis Dorid
Gambar 2. Bagian organ tubuh
Nudibranchia jenis Aeolids
Nudibranchia banyak ditemukan di
pantai berbatu, karang, maupun di sekitar pertumbuhan rumput laut dii zona
subtidal. Moluska jenis ini merupakan predator bagi berbagai hewan sesil di
ekosistem terumbu karang seperti Porifera (sponge) dan Cnidaria. Sebagian jenis
Nudibranchia merupakan spesialis predator, sedangkan sebagian lainnya bersifat
generalis artinya memiliki mangsa yang beragam baik dari jenis Cnidaria,
Bryozoa, Porifera maupun Tunicata. Ada juga yang memakan Nudibranchia jenis
lainnya dengan mengangkat kepala seperti ular kobra untuk menelan mangsanya
dengan gigi radulanya atau ada pula yang menggunakan enzim tertentu.
Habitat Nudibranchia
Nudibranchia
yang hidupnya meluncur pelan di dasar laut dan permukaan karang dapat ditemukan
di seluruh dunia mulai dari perairan dangkal, berasir, terumbu karang, hingga
ke dasar laut yang lebih dari satu kilometer dalamnya. Distribusi dan sebaran
yang paling banyak berada di kawasan Indo-Pasifik. Hewan tersebut dapat
ditemukan diatas Spong, terumbu karang, ada yang bersembunyi dibalik celah
batuan, dan ada pula yang terlihat berenaang-renang diperairan terbuka.
Beberapa
cara untuk dapat menemukan Nudibranchia antara lain dengan melihat sumber
makanannya meliputinya spong, bryozoa dan hydroid. Selain itu dapat pula dengan
meihat telur Nudibranchia yang biasanya diletakkan di permukaan terumbu karang. Adanya telur ini mengindikasikan bahwa di sekitar daerah tersebut
terdapat Nudibranchia dewasa yang bertelur. Caranya lainnya adalah dengan
mencarinya dibawah batuan dan terumbu karang pada malam hari, karena umumnya
Nudibranchia jenis aeolid dan beberapa dorid bersifat nokturnal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar