Sabang,16 April 2013.Empat (4) orang mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Unsyiah yang merupakan pengurus Ocean Diving Club (ODC) Unsyiah mengikuti “Pelatihan Sistem Pendataan dan Monitoring Biota Ornamental”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang yang bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) yang wakili oleh Mikael Prastowo, Idris, Safran Yusri, Nugroho S. Wijoyo, Hendra Akhrari, Atim, dan Adi Harahap. Kegiatan ini diikuti oleh Panglima Laot Lhok yang ada di P. Weh, nelayan penangkap ikan hias, perwakilan dinas DKP, dan satgas perlindungan laut Iboih. Pelatihan ini dibuka oleh bapak Effendi yang mewakili DKP Sabang, beliau menyambut baik kegiatan ini sekaligus memberi gambaran potensi Sabang terkait biota ornamental (Ikan Hias). Pemaparan materi pertama oleh Idris (Terangi) tentang Pengelolaan Perikanan Ornamental yang isinya gambaran tentang prinsip-prinsip umum pengelolaan perikan ornamental yang dibarengi dengan sistem pendataan dan monitoring ikan hias laut.
Terdapat beberapa materi presentasi yang disampaikan pada kegiatan ini. Materi mengenai “Pengumpulan Data dan Informasi Pemanfaatan Ikan Hias” disampaikan oleh Safran Yusri dan Idris, inti dari penyampaian materi adalah terdapat 3 hal penting dalam pengelolaan data: Pencatatan data, pengolahan data, dan analisa serta penyajian data. Kemudian Nugroho mempresentasikan materi mengenai “Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB)” yang menjelaskan mengenai jumlah (bobot) ikan maksimum dalam suatu stok yang dapat diambil (tangkap) dengan penangkapan tanpa mengganggu kelestarian stok ikan tersebut.
Dalam setiap materi yang disampaikan, peserta selalu antusias mengikuti jalannya kegiatan dengan terlibat aktif dalam forum diskusi yang selalu dibuka disetiap materi. Walaupun sebagian peserta sudah mengenal ikan-ikan karang akan tetapi tim dari Terangi juga memberikan materi tentang “Pengenalan Ikan Karang” yang disampaikan oleh Hendra Akhrari dengan memberi penjelasan mengenai ciri-ciri morfologi ikan karang. Sementara itu untuk memberi pemahaman peserta pelatihan tentang biota-biota laut yang dilindungi di Indonesia, Idris juga memaparkan materi “Hewan-hewan Laut Dilindungi Menurut Peraturan Di Indonesia”, materi ini merupakan materi yang menarik yang diikuti oleh peserta pelatihan. Pelatihan hari pertama ditutup dengan kegitan simulasi kering visual sensus ikan karang.
Hari kedua kegiatan pelatihan dimulai dengan materi “Pengolahan Data Menggunakan FISAT II”dipandu langsung oleh Nugie dan dibantu oleh teman-teman Terangi. Kegiatan ini ditutup dengan simulasi pendataan ikan karang dengan metode visual sensus yang dilakukan langsung di Pantai Sumur Tiga Sabang.
Untuk mendukung program Pengelolaan Perikanan Biota Ornamental di Pulau Weh, pada tanggal 18-21 April 2013 Tim Terangi juga melakukan pemetaan potensi perikanan ornamental dengan melakukan pendataan terumbu karang, ikan karang, dan invertebrata air di kawasan yang biasa dilakukan penangkapan ikan hias oleh nelayan diantaranya di Beurawang, Jaboi, Balohan, Ujong Seuke, Pulau Klah, dan Pria Laot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar