Rabu, 26 Juni 2013

Microgrant Pelatihan Bleach Watch

ODC Unsyiah menyelenggarakan Microgrant  Pelatihan Bleach Watch bekerja sama dengan Reef Check Indonesia, Wild World Federation, The Nature Conservancy, The Coral Alliance, Pemko Sabang dan Dinas Kelautan Perikanan kota Sabang selama dua hari pelatihan (ruangan dan lapangan), yaitu tanggal 19 – 20 Juni 2013. Kegiatan dilaksanakan di Iboih Sabang, yang bertempatan di Aula Leguna Gapang. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 20 orang.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjalankan pelatihan dan membangun jejaring Coral Bleach Watch di Aceh yang terdiri dari organisasi/individu dengan keterampilan untuk mengidentifikasi pemutihan karang karena suhu tinggi dan berfungsi  untuk mendukung pengelolaan yang efektif dalam peningkatan sumber daya laut.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini meliputi operator selam, LSM lokal dan Internasional, peneliti Universitas dan staf KKP yang akan dilatih untuk mengenali dan melaporkan kejadian pemutihan karang (mengembangkan database kontak di Aceh). Jejaring ini akan memiliki informasi terkini tentang resiko pemutihan karang berdasarkan tingkat keparahan dan lokasi suhu air laut diatas normal.

Pada hari pertama, 19 Juni 2013 para peserta mengikuti seminar di ruangan. Acara ini  dibuka oleh Dinas Kelautan Perikanan kota Sabang, yang diwakili oleh Saifullah. Kemudian memasuki materi pertama yang disampaikan oleh Indra dari anggota Ocean Diving Club (ODC) dengan judul “Terumbu Karang dan Dampak Perubahan Iklim” selama 2 jam. Lalu materi terakhir yang disampaikan  oleh Naneng Setiasih dari The Coral Alliance dengan judul “Basics of Coral Reef & Climate Change” serta  menjelaskan metode pelaporan  bleach watch dan  pembentukan  rencana respon lokal.

Lalu pada hari kedua, 20 Juni 2013 para peserta mengikuti pelatihan di lapangan untuk memantau langsung kondisi terumbu karang yang bertempatan di pulau Rubiah. Para peserta sangat antusias mengikuti pemantauan selama 30 menit. Setelah selesai pemantauan lalu peserta diarahkan bagaimana cara mengisi formulir evaluasi dan bagaimana cara mengetik format SMS bleaching. Kemudian, setelah pengisian formulir dan SMS bleaching acara pada hari  kedua, maka telah berakhir kegiatan bleach watch.

Sabtu, 22 Juni 2013

Coral Day 2013 di Aceh (Momentum Awal Coral Day di Aceh)

Coral Day merupakan hari untuk memperingati hari terumbu karang Indonesia, momen Coral Day ini biasanya diperingati dengan melakukan aksi dan kampanye peduli terumbu karang dan lingkungan.  Momen Coral Day 2013 memang sudah berlalu yaitu pada tanggal 8 Mei 2013 yang lalu.
Di Kepulauan Seribu Jakarta, momen ini diperingati pada tanggal 11-13 Mei 2013 oleh yayasan Terangi. Di Aceh sendiri momen ini baru diperingati tahun 2013 ini untuk pertama kalinya, kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa unsyiah yang tergabung dalam club selam kampus Ocean Diving Club (ODC) yang bernaung di bawah Koord. Kelautan dan Perikanan. Oleh para penyelam ini, Coral Day 2013 diperingati dengan rangkaian kegiatan berupa aksi dan kampanye peduli lingkungan khususnya terumbu karang yang dimulai pada tanggal 14-16 Juni 2013.

Senin, 03 Juni 2013

Lebih Mengenal Ikan Pari Manta

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari dengan lebar 7 – 9.1 m dan berat 3 ton. Nama "manta" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "selimut".Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil".

 Klasifikasi ikan Manta :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Famili : Myliobatidae
Genus : Manta
Spesies : Manta birostris
    
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari ikan pari ini juga dikenal sebagai "pari elang" (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang "terbang" di dalam laut. Famili Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun ukurannya lebih kecil. Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta: Manta birostris (pari manta Atlantik), Manta hamiltoni (pari manta Pasifik), dan Manta raya (pari manta Pangeran Alfred). Ketiga pari manta itu sendiri sangat mirip satu sama lain. Belakangan, setelah dilakukan penelitian terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: spesies Manta birostris.Namun, ada pula yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang satu berukuran besar dan suka bermigrasi, sementara yang satunya lagi berukuran lebih kecil dan lebih suka menetap.

Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut. Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak bersengat. Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan. Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.

Ciri khas manta adalah sepasang "tanduk" di dekat mulutnya. "Tanduk" ini sebenarnya adalah sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan perkawinan. Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.

Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.

 Pari manta adalah hewan yang ecara umum memiliki perilaku yang tenang. Ia juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam sehingga penyelam yang kebetulan berada di dekatnya bisa memegang dan bahkan menungganginya. Ia juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Pari manta bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, namun pari manta diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok. 

 Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan. 

Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara seksual. Perkawinan berlangsung selama 90 detik. Pari manta adalah ovovivipar telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode "kehamilan" manta berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.