Jumat, 27 Januari 2012

Tiga Kelompok Organisme Yang Berbahaya Bagi Penyelam

Tiga Kelompok Organisme Yang Berbahaya Bagi Penyelam

1. Kelompok Hewan yang Menggigit / Menyerang
 a. Ikan Hiu (Shark)
Ikan Hiu merupakan golongan ikan bertulang rawan, hewan ini memiliki rahang yang kuat dan gigi yang tajam. Dengan gaya menyambar gigitan Hiu dapat menyebabkan luka robek yang besar. Sebenarnya  gigitan Hiu tidak berbisa tapi yang dapat menyebabkan kematian adalah kehabisan darah karena luka gigitannya. Ikan Hiu tidak akan menyerang jika tidak merasa terganggu atau terancam. Ikan Hiu juga peka terhadap darah, jadi perlu waspada jika terjadi pendarahan ketika menyelam di sekitar lingkungan hiu.




b. Ikan Baracudas
Ikan ini hidupnya bergerombol (schooling), ikan ini mempunyai ukuran tubuh 40cm-180cm serta memiliki gigi yang kuat dan tajam, gigitan ikan ini dapat menyebabkan jari tangan putus. Pada umumnya ikan ini menyerang benda mengkilap seperti cincin, kalung, atau anting-anting.



c.  Muray (Gymnothorax dll)
Muray sejenis ikan yang mempunyai komposisi gigi kuat. Sebenarnya ikan ini takut pada manusia akan tetapi jika dia merasa terancam atau kaget, ikan ini akan menyerang  untuk membela diri. Habitatnya hidup disekitar terumbu karang dan tinggal di celah-celah karang. Untuk melindungi diri penyelam harus memakai wet suit sebagai pelindung tubuh dari gigitannya.


2. Kelompok  hewan  yang menyengat atau berbisa
A. Coelenterata
1.        Ubur-ubur (Scyphozoa & Hydrozoa)
       Anda mungkin tidak asing lagi dengan hewan ini yaitu ubur-ubur. Hewan laut yang satu ini mempunyai sel penyengat (nematosis) yang dapat menyebabkan kulit seperti terbakar jika tersengat sel-sel penyengatnya.  Ukuran ubur-ubur bermacam-macam dari kecil sampai besar. Ubur-ubur memiliki warna yang transparan dan ada juga yang berwarna-warni. Pertolongan pertama jika terkena sengatan  ubur-ubur  dapat dilakukan dengan memberi cairan alcohol, digosok dengan pasir atau beri air garam.



2. Karang Api (Millepora)
Warna yang indah atau mencolok tidak selamanya aman, begitu juga dengan karang Api (Millepora) karena tentakel dari karang ini mengandung sel penyengat yang dapat membuat kulit terasa panas atau melepuh jika terkena/menyentuh karang ini dengan tangan telanjang, jika anda terkena sengatan dari tentakel karang ini kulit akan berwarna merah kecoklatan. Oleh karena itu dianjurkan unutk memakai pakaian selam yang baik (wet suit).




B.  Moluska: Gastropoda (Lambis & Conus)
Biota  laut yang satu ini tidak kalah mematikan bagi penyelam jika tersengat olehnya, beberapa hewan ini memiliki menyengat dengan menembakkan tombak yang berukuran 25 mm yang dialiri racun mematikan. Hewan ini memiliki motif yang menarik dengan corak yang bermacam-macam. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menyentuh dan mengganggunya dan gunakan sarung tangan jika menyelam. Efek yang muncul selain kematian bisa terkena lumpuh dan gangguan pernafasan.
 Conus

 Lambis
    


C.  Reptile:  Ular laut
ular laut memiliki bisa yang mematikan, gigitannya bisa menyebabkan kematian dalam hitungan detik saja. Sebenarnya serangan ular laut hanya berupa serangan penyidikan, serangan sesungguhnya jarang terjadi. Untuk para penyelam dianjurkan agar tidak panik  jika bertemu dengan ular laut . karena gerakan yang tiba-tiba atau spontan bisa membuat ular ini merasa terancam dan akan menyerang. Untuk mengantisipasi gigitan ular laut bisa dengan memakai wet suit.



D.  Echinodermata: Bulu Babi(sea urchin)
Bulu Babi berbahaya jika terinjak  karena durinya sangat rapuh/ mudah patah. Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan mengeluarkan duri dan diberikan anti septik. Untuk menghancurkan durinya dapat juga dilakukan dengan cara dipukul-pukul. Pertolongan pertama untuk menghilangkan rasa sakit bisa dilakukan dengan member air seni, karena air seni mengandung amoniak.


      

E. Ikan
1. Ikan Pari (Sting ray)
Sebenarnya ikan pari tidak menyerang diver, namun jika terinjak ia akan menggerakkan/mengibaskan ekornya keatas dan mengakibatkan luka dan menyakitkan karena durina mengandung bisa. Pertolongan perama dapat dilakukan dengan membersihkan luka dan mengeluarkan selaput duri lalu direndam dalam air panas.




      2. Stonefish                                                                                                     
Sesuai namanya biasa disebut juga ikan batu yang paling suka berkamuflase didaerah batu karang, lumpur, pasir maupun patahan karang. Jika kalian suka berjalan dipantai atau perairan laut yang dangkal, sebaiknya berhati-hati dengan ikan batu. Karena hampir sebagain besar siripnya memiliki racun yang kuat. 1 kelenjar racun ikan batu dapat membunuh 100 tikus, jadi disarankan ketika bermain di pantai menggunakan boots atau alas kaki. 

3. Scorpionfish dan Lionfish (Ikan Lepu)
Sama halnya dengan stonefish, namun bentuknya jauh lebih elegan dengan sirip –sirip yang memanjang. Pada bagian ujung dari Sirip-sirip keras tersebut terdapat kelenjar racun juga, apabila terkena tubuh manusia dapat menyebabkan sakit yang berlangsung selama 6 jam. Untuk mengurangi rasa sakitnya dapat menggunakan air panas dicampur cuka atau irisan lemon.




3. Kelompok hewan yang beracun
Ikan Buntal
Ikan ini hanya beracun jika memakannya.Namun, pada sebagian kecil negara seperti Jepang memilki Restoran ataupun rumah makan yang menyajikan makanan berbahan dasar ikan Buntal. Ikan ini tidak memiliki gerakan agresif di dalam air. Duri-duri yang dimiliki sebagian ikan buntal  ini bukannlah merupakan duri-duri yang tajam, sehingga ikan ini bukan merupakan organisme yang sangat berbahaya bagi penyelam.(ODC)

Rabu, 11 Januari 2012

Beberapa Garis Besar Tentang Penyakit-Penyakit dan Kecelakaan Dalam Menyelam

Resiko akan selalu ada dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Seperti halnya pada penyelaman, banyak penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kesalahan pada penyelaman. Berikut ini kami akan berbagi tentang beberapa garis besar penyakit penyelaman.


Penyakit yang berhubungan dengan penyelaman dibagi beberapa kategori, yaitu :
  1. Akibat dari sistem Pernafasan
  2. Akibat dari tekanan saat turun
  3. Akibat dari tekanan saat naik
  4. Akibat tak langsung dari tekanan
  5. Akibat dari temperature
  6. Akibat dari gas 
Sedangkan jenis-jenis penyakit tersebut antara lain :

1. Penyumbatan nadi oleh gelembung udara  (Arterial Gas Embolism)

  • Kategori I, II dan III 
  • Definisi : pecahnya dinding alveoli (kantong-kantong udara pada paru-paru) yang menyebabkan  udara masuk ke dalam peredaran darah sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah
  • Penyebab :
1.      Menahan nafas saat naik ke permukaan
2.      Terlalu cepat naik ke permukaan tanpa buang nafas yang cukup
·         Gejalanya :
1.      Biasanya timbul dalam waktu 5 menit setelah naik ke permukaan
2.      Tidak sadar, pusing, lemas, kebal, lumpuh, kejang, gangguan penglihatan
  • Pengobatan :

    Segera dilakukan rekompresi A/R dapat dipergunakan. Atasi shock.
  •     Pencegahan : 
  1. Bernafas normal saat menyelam
  2. Jangan menahan nafas pada waktu naik

2. Vertigo
·         Kategori II, III, dan IV
Akibat dari tekanan pada waktu turun, naik/muncul dan akibat temperature.
·         Defenisi :
Penyelam merasa pusing-pusing seakan-akan sekelilingnya berputar putar.
·         Penyebab :
Pecahnya gendang telinga memungkinkan masuknya air ke dalam telinga tengah, terjadi ketidakseimbangan tekanan di dalam. Gejala-gejala akan mereda sewaktu air menjadi hangat di dalam telinga.
·         Gejala-gejala :
Penyelam jadi kehilangan orientasi terhadap sekelilingnya dan tiba-tiba mual sekali.
·         Pengobatan :
1.      Berpeganglah pada sesuatu, peluklah sampai perasaan itu  hilang.
2.      Jangan berusaha bergerak ke atas selama reaksi tersebut terjadi.
3.      Bernafaslah dengan normal.
·         Pencegahan :
1.      Jangan memaksakan diri bilamana rasa sakit menetap.
2.      Janganlah menyelam terlalu dalam dan bila perlu berhentilah menyelam.
3.      Jangan menyelam sewaktu merasa pusing/sakit kepala.

3. Pendarahan
·         Kategori I, II, dan III
·         Definisi :
            keluarnya darah segar pada hidung, telinga atau mulut
·         Penyebab :
1.      Pada mulut mungkin disebabkan lidah tergigit pada waktu kejang
2.      Keluar buih pada mulut, menunjukkan robeknya paru-paru dan emboli udara
3.      Pada telinga menujukkan pecahnya gendang telinga atau kerusakan saluran telinga
·         Gejalanya :
1.      Batuk, darah pada masker
2.      Shock, tidak sadar
·         Pencegahan :
1.      Jangan menahan nafas saat naik
2.      Jangan menyelam saat pilek/flu

4. Keracunan Zat Asam Arang (Carbon Dioxide Toxicity) / CO2 yang Berlebihan
·         Kategori : I, VI
            Akibat sistem pernafasan dan akibat dari gas-gas.
·         Definisi :
kelebihan CO2 pada jaringan
·         Penyebab :
1.      Kurangnya peredaran udara pada paru-paru yang disebabkan menahan nafas, regulator tida berfungsi baik, wetsuit yang terlalu ketat, udara terkontaminasi
·         Gejalanya :
1.      Sakit kepala, mual, muntah, muka merah, tidak bisa berpikir dengan baik
·         Pengobatan :

1.      Istirahat dan udara segar, O2 apabila ada.
2.      A/R bila perlu

·         Pencegahan :
1.      Selalu bernafas dengan baik
2.      Istirahat bila bernafas terasa berat
3.      Hindari supply udara yang tidak bersih, alat-alat yang tidak baik

5. Keracunan Zat CO2 (Carbon Monoxide Toxicity)
    (Carbon Monoxide)
·         Kategori I, VI :
Karena system pernafasan dan karena gas-gas.
·         Definisi
Kekurangan O2 yang sampai di jaringan (tissue anoxia) yang disebabkan oleh karena CO yang bergabung dengan Hb dalam darah sehingga pengangkutan O2  terganggu.
·         Sebab :
Percikan dari olie pada kompresor atau pipa penghisap udara terlalu dekat dengan knalpot.
·         Gejala-gejala
1.        Kadang-kadang pingsan dengan tiba-tiba.
2.        Sakit kepala, pusing, mual dan kelemahan.
3.        Warna merah yang tak normal pada bibir, kuku-kuku atau kulit
4.        Gejala-gejala gerak (motor) mirip Anoxia
·         Pencegahan :
1.        Jauhkan knalpot dari pipa penghisap udara.
2.        Analisa udara harus dibuat secara periodic.

6. Sinusitis
·         Kategori III :
Akibat dari tekanan pada waktu naik/muncul.
·         Defenisi :
Radang pada sinus.
·         Sebab :
Terus menyelam walaupun terasa sakit pada sinus.
·         Gejala-gejala
1.        Nyeri/sakit sewaktu turun menghilang bila naik.
2.        Pengeluaran darah dan naik.
3.        Sinus sensitive terhadap sentuhan.
·         Pengobatan :
1.        Gunakan tetesan atau semprotan pada hidung dan hidung dsb, untuk membersihkan.
2.        Antibiotik untuk infeksi.
3.        Ke dokter jika sakit terus berlanjut.
·         Pencegahan :
1.        Jangan menyelam sewaktu selesma (influenza).
2.        Sembuhkan radang sinus sebelum menyelam.

7. Gejala Sinusitis Pada Nadi Leher (Carotid  Sinus Reflex)
·         Kategori : I dan II
Akibat sistem pernafasan dan akibat tekanan pada waktu turun menyelam 
·         Definisi :
Pingsan yang disebabkan karena kekurangan supply udara ke otak      
·         Penyebab :
Wetsiut terlalu ketat yang menyebabkan tekanan berlebihan pada bagian leher
·         Gejalanya :
Sakit kepala, denyut nadi lemah, pingsan, mata kelihatan melotot
·         Pencegahan :
Jangan memakai wetsuit yang terlalu ketat di bagian leher

8. Penyakit Dekompresi (Decompression Sickness)
·         Definisi :
sakit yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung nitrogen di dalam tubuh
·         Penyebabnya :
1.        Decompression diving
2.        Menyelam berulang kali
3.        Terbang setelah menyelam
4.        Minum alcohol atau obat-abatan sebelum menyelam
5.        Kelelahan
6.        Air dingin
7.        Kegemukan
8.        Kesehatan kurang memadai
9.        Usia
·         Gejalanya :
1.       Nyeri dada, badan atau punggung
2.       Rasa kantuk yang berlebihan
3.       Lemas, kebal, rasa sakit pada persendian
4.       Rasa bingung, tidak sadar, gangguan penglihatan & pendengaran
·         Pencegahan :
1.       Hindari penyelaman dekompresi
2.       Tidak melakukan penyelaman berulang


9. Kehilangan panas tubuh
·         Kategori : V
·         Definisi :
tubuh berada di dalam air yang lebih dingin daripada temperature tubuh yang normal
·         Penyebab :
Pakaian pelindung yang tidak sempurna
·         Gejalanya :
1.       Kulit berbintik-bintik
2.       Pucat dan kebiruan pada kaki dan tangan, merinding
3.       Menggigil yang tidak terkendali
4.       Ucapan tidak jelas
5.       Kaku pada otot
·         Pengobatan :
1.       keringkan badan segera sesudah menyelam
2.       minum kopi atau makan sup panas
3.       panaskan tubuh dengan pakaian

·         Pencegahan :
1.       Memakai wetsuit yang sesuai
2.       Hentikan menyelam bila sudah mulai terasa dingin

10. Nitrogen Narkosis
·         Kategori : IV, VI
·         Definisi :
kondisi mental yang menyerupai intoxikasi alcohol disebabkan kerja nitrogen dan CO2 dibawah tekanan
·         Penyebab :
Efek membius zat nitrogen yang dihirup dibawah tekanan (100 Feet)
·         Gejalanya :
1.      Perasaan semu dengan merasa enak
2.      Kurangnya perhatian terhadap keselamatan
3.      Kegagalan menyelesaikan tugas meskipun sederhana
4.      Kelakuan yang bodoh
·         Pengobatan :
Naiklah ke atas dan berhenti menyelam untuk beberapa saat.
·         Pencegahan :
Hindari menyelam terlalu dalam

11. Keracunan Oksigen (O2) / Oksigen Poisoning
·         Kategori : VI
·         Definisi :
Efek toksik pada seorang penyelam sewaktu menghirup oksigen murni atau campuran oksigen dibawah tekanan
·         Penyebab :
Segala exposure yang menyebabkan meningkatnya tekanan partial oksigen diatas limit yang ditentukan
·         Gejalanya :
1.       Pengerutan otot
2.       Mual
3.       Pusing
4.       Kesulitan bernafas, mendengar dan melihat
·         Pengobatan
Beri udara segar
·         Pencegahan :
1.      Jangan menyelam terlalu dalam
2.      Tidak mengunakan oksigen murni untuk menyelam

12. Reverse Block
·         Kategori : III
·         Definisi :
Tidak berhasil melakukan equalizing saat naik
·         Penyebab :
Udara atau cairan tubuh yang tertinggal di telinga bagian tengah atau sinus saat naik
·         Gejalanya :
Nyeri pada telinga atau sinus pada waktu naik

·         Pencegahan :
1.       Jangan menyelam sewaktu selesma
2.       Apabila ada kesulitan waktu turun, stop dan jangan memaksa diri untuk terus

13. Pneumathorax
·         Kategori : I
            Akibat Sistem pernafasan
·         Definisi : adanya udara diantara paru-paru dan dinding dada
·         Penyebab :
 Tekanan yang hebat di paru-paru menyebabkan kebocoran udara yang masuk antara paru-paru dan dinding dada
·         Gejalanya :
1.       Biru pada kulit, bibir dan kuku-kuku jari
2.       Nyeri pada dada

·         Pengobatan :
Bila ada emboli obati namun, bila tak ada emboli jangan direkompresi. Tapi pada kasus berat, udara itu harus dikeluarkan oleh dokter.
·         Pencegahan :
1.       Jangan menahan nafas waktu menyelam
2.       Jangan menyelam bila pernah mengalami kerusakan paru

14. Emphysena Mediastinal
·         Kategori : I, dan III
·         Definisi :
adanya gelembung udara pada jaringan sekitar jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar ditengah-tengah rongga dada
·         Penyebab :
Pengembangan paru-paru yang berlebihan menyebabkan udara bocor menembus paru-paru dan pembuluh bronchial masuk ke jaringan sekitarnya
·         Gejalanya :
1.       Nyeri dibawah tulang dada
2.       Nafas pendek
3.       Shok, bibir, kulit atau kuku menjadi biru
·         Pengobatan :
Ke dokter dan apabila ada emboli, obati sebaik-baiknya.
·         Pencegahan :
1.       Jangan menahan nafas waktu naik
2.       Hembuskan nafas selama naik dalam keadaan emergency

15. Pengkerutan (Barotrauma)
·         Definisi :
semua kecelakaan yang terjadi karena tekanan udara dalam tubuh tidak sama dengan tekanan di luar tubuh
  1. Barotrauma pada gigi
·         Penyebab :
Udara yang masuk dibawah tambalan gigi berlubang
·         Gejalanya :
Sakit gigi, perdarahan, gigi patah
·         Pencegahan :
1.       Hindari penyelaman pada saat gigi berlubang
2.       Pastikan tambalan gigi sempurna
  1. Barotrauma pada rongga sinus
·         Penyebab
Equalizing yang tidak sempurna akibat rongga hidung tersumbat atau kelainan anatomis
·         Gejalanya :
1.           Keluarnya darah/lendir dari hidung
2.           Sakit kepala
3.           Rasa sakit di wajah, diatas dan dibawah antara mata selama turun

·         Pencegahan ;
1.           Hindari penyelaman saat pusing/sakit kepala
2.           Hentikan penyelaman jika timbul rasa sakit seperti ini
  1. Barotrauma pada wajah
·         Penyebab :
1.          Menyelam turun dengan cepat disertai dengan kegagalan equalizing
2.          Masker yang terlalu ketat
·         Gejalanya :
Rasa tegang pada wajah, wajah memerah
·         Pencegahan
1.           Melakukan equalizing
2.           Jangan memakai masker yang terlalu ketat
  1. Barotrauma paru
·         Penyebab :
1.           Terlalu dalam menyelam saat skin dive
2.           Menahan nafas sewaktu menggunakan SCUBA
·         Gejalanya :
1.           Dada serasa tertekan waktu turun
2.           Kesulitan bernafas sewaktu naik
3.           Dahak berdarah
·         Pencegahan :
1.           Bernafas normal saat menggunakan SCUBA
2.           Ketahui kemampuan dada untuk skin dive
  1. Barotrauma pada rongga telinga
e1. Telinga bagian luar
·         Penyebab :
1.           Hood yang terlalu ketat
2.           Tali mask menjepit telinga
·         Gejalanya :
1.           Nyeri pada telinga, tidak bisa dihilangkan dengan equalizing
2.           Pendarah telinga
e.2. Telinga bagian tengah
·         Penyebab :
1.           Kegagalan melakukan equalizing
2.           Menyelam saat pilek/flu
3.           Naik dan turun yang terlalu cepat
·         Gejalanya :
1.           Rasa sakit pada telinga, apabila gendang telinga sampai pecah rasa sakitnya hilang
2.           Vertigo
3.           Mual

16. Serangan jantung
·         Definisi :
jantung berhenti berdenyut
·         Penyebab :
Ketegangan, usia, kegemukan, merokok yang berlebihan, riwayat penyakit
·         Gejalanya :
Denyut nadi melemah, sakit pada dada
·         Pencegahan :
Menyelam dengan persetujuan dokter

17. Masuknya air laut pada jalan pernafasan
·         Kategori : I
·         Penyebab :
Terhirupnya sedikit embun dari uap air yang disebabkan oleh regulator rusak, penutup mouthpiece yang kurang memadai
·         Gejalanya :
Batuk seketika, nafas pendek, nyeri dada, menggigil yang tidak terkendali, mual

18. Keracunan CO
           (Carbon Monoxide)
·         Kategori I, VI :
Karena system pernafasan dan karena gas-gas.
·         Definisi :
Kekurangan O2 yang sampai di jaringan (tissue anoxia) yang disebabkan oleh karena CO yang bergabung dengan Hb dalam darah sehingga pengangkutan O2  terganggu.
·         Penyebab :
Percikan dari olie pada kompresor atau pipa penghisap udara terlalu dekat dengan knalpot.
·         Gejala-gejala :
1.           Kadang-kadang pingsan dengan tiba-tiba.
2.           Sakit kepala, pusing, mual dan kelemahan.
3.           Warna merah yang tak normal pada bibir, kuku-kuku atau kulit
4.           Gejala-gejala gerak (motor) mirip Anoxia
·         Pencegahan :
1.           Jauhkan knalpot dari pipa penghisap udara.
2.           Analisa udara harus dibuat secara periodic.



19. Anoxia
      Kekurangan O2 dalam sel jaringan Hypoxia.
·         Kategori I, IV :
Sistem pernafasan & akibat gas-gas
·         Defenisi : 
Jaringan gagal menerima cukup O untuk mempertahankan hidup dan fungsi normal yang disebabkan penyelam tak menerima cukup Ountuk bernafas.
·         Sebab :
1.           Kekurangan supply udara (O2)
2.           Menahan nafas yang terlalu lama.
·         Gejala-gejala :
1.           Biasanya tidak ada tanda-tanda yang cukup untuk memperingatkan.
2.           Denyut nadi dan tekanan darah meningkat.
3.           Kelambatan gerak, kebingunan, kelakuan-kelakuan seperti orang mabuk
4.           Bibir jadi biru, juga pada kuku dan kulit.
5.           Mungkin menyebabkan pingsan dan berhentinya pernafasan.
·         Pengobatan :
1.           Jika tidak pingsan berikan udara segar (O2).
2.           Jika pingsan maka A/R dapat dipergunakan.
·         Pencegahan :
1.           Menyelam menggunakan udara yang bersih .
2.           Jangan terlalu lama menahan nafas jika menyelam.

20. Infeksi Telinga Bagian Luar.
·         Katagori II & IV
·         Defenisi
Infeksi pada liang telinga bagian luar.
·         Gejala-gejala :
1.           Nyeri pada telinga.
2.           Pembengkakan pada liang telinga luar.
3.           Kemerahan, peka terhadap sentuhan.
·         Pengobatan :
1.           Cari dokter.
2.           Jangan menyelam sebelum sembuh.
·         Pencegahan :
1.         Keringkan/bersihkan telinga sebaik-baiknya setelah menyelam.
2.         Berhati-hati terutama pada daerah dimana sering ditemukannya penyakit-penyakit “jamur”.
21. Drowning/Tenggelam.
·         Kategori I :
Akibat sistem pernafasan.
·         Defenisi :
Mati yang disebabkan kesulitan pernafasan atau tercekik di dalam air.
·         Sebab :
1.        Segala kecelakaan pada penyelaman dapat menyebabkan kejadian ini.
2.        Kegagalan atau kehilangan supply udara atau masuknya air kedalaman mulut.
3.        Mengambang pada air yang berombak, terlalu capek, kelelahan, dan pingsan.
4.        Segala kejadian diikuti dengan kepanikan.
·         Gejala – gejala :
Sama dengan kecelakaan pada saluran pernapasan atau serangan jantung.
·         Pengobatan :
1.        A/R segera
2.        Ikuti cara - cara penyembuhanuntuk kecelakaan yang kelihatan.
·         Pencegahan :
1.        Jangan menyelam sendirian.
2.        Tahu dan pratekan menyelam dengan selamat.
3.        Jangan panic.
4.        Gunakan alat-alat yang benar dan sebaik-baiknya.


22. Heart Stoppage
Cardiac arrest
·         Kategori I
Akibat sistem pernapasan
·         Definisi :
Jantung berhenti berdenyut
·         Sebab
1.      ketegangan
2.      usia
3.      kecelakaan
4.      dsb
·         Gejala – gejala
Hampir sama dengan kegagalan sistem pernapasan. Denyut nadi melemah atau tak terdengarnya detikan jantung merupakan bukti yang cukup untuk segera bertindak.
·         Pengobatan
Pratekan pemijatan/penekanan pada bagian jantung (CPR) rata-rata 15 x tekanan, 3 x pernafasan mulut ke mulut. Dengan 2 orang penolong pergantian mulut ke mulut, ventilasi diantara 5 x tekanan jantung.
·         Pencegahan
1.        Menyelam dengan persetujuan dokter.
2.        Check up setiap tahun.

23. Gas Di Dalam Usus
·         Katagori III :
Akibat dari tekanan pada waktu naik/muncul
·         Definisi :
·         Udara tertelan atau terkurung di dalam lambung yang meluas selama naik ke atas. Bila gas tidak dapat keluar, bukan hanya dapat memberikan perasaan tidak enak, tetapi juga dapat memberikan kerusakan lebih lanjut.
·         Penyebab :
Menelan udara selama menyelam ke bawah atau terbentuknya gas di usus bagian bawah selama penyelaman.
·         Gejala-gejala :
Sensasi perut yang terasa penuh, pada kasus-kasus yang lebih serius, rasa sakit dan kejang diikuti dengan hilangnya kesadaran/pingsan.
·         Pengobatan :
1.        Hentikan bergerak ke atas, turun lagi sehingga rasa sakit hilang.
2.        Usahakan menahan udara masuk (hati-hati untuk tidak menelan udara lagi) dan “Break Wind”.
·         Pencegahan :
1.        Jangan menelan bila ada gangguan lambung atau usus.
2.        Hindari makanan-makanan yang menyebabkan terjadinya gas/menelan udara.

24. Bahaya Hyperventilasi.
·         Kategori I, II, dan IV :
Akibat dari sistem pernafasan, tekanan pada waktu naik/muncul dan akibat dari gas.
·         Defenisi :
Sesudah hyperventilasi, pada suatu kedalaman seorang penyelam akan merasa nyaman, tetapi selama baik ke atas, tekanan parsial oksigen akan menurun dengan cepatnya. Si Penyelam akan merasa sukarnya bernafas dan pada beberapa kasus dapat kehilangan kesadarannya karena Anoxia.
·         Penyebab :
Terlalu dalam mengambil nafas sehingga terjadi penurunan tekanan CO2 (hilangnya trigger mecha-nism).
·         Gejala-gejala :
1.        Lemah
2.        Pusing
3.        Sakit kepala dengan berkunang-kunang ( berkurangnya/kaburnya penglihatan )
4.        Kemungkinan terjadinya pingsan dan hilang kesadaran.
5.        Black Out, mungkin terjadi kematian sementara biasa akibat tenggelam.
·         Pengobatan :
Bilamana  terjadi Black Out selama menyelam, angkatlah si penyelam ke atas, ikuti cara pertolongan seperti kecelakaan sejenis.
·         Pencegahan :
Hindari mengambil nafas terlalu dalam, jangan sampai terjadi pusing-pusing. 

25. Lipoid Pneumonia.
·         Kategori I :
Akibat yang berhubungan dengan sistem pernafasan.
·         Defenisi :
Infeksi Pneumonia paru-paru, disebabkan adanya lemak menabsorbent (lemak yang tidak terabsorsi) di dalam paru-paru.
·         Penyebab :
Lemak yang tidak terabsorsi di dalam paru-paru disebabkan udara yang buruk/jelek.
·         Gejala-gejala :
Sama dengan Pneumonia.
·         Pengobatan :
Meminta pertolongan medis.
·         Pencegahan :
Hati-hatilah dengan filtrasi udara compresi (pengisap udara yang sudah jenuh).

26. Latihan yang Terlalu Lama dan Kelelahan.
·         Kategori I  dan IV :
Akibat sistem pernafasan dan akibat tak lansung dari tekanan.
·         Defenisi :
Perasaan penuh (neg) waktu menyelam dan tidak dapat bernafas dalam.
·         Penyebab :
1.        Menahan penafasan
2.        Aparatus/organ pernafasan yang sudah jelek.
3.        Penyelam yang sudah terlalu lelah memaksakan diri diluar kemampuannya
4.        Cuaca yang jelek dingin yang luar biasa.
·         Gejala-gejala :
1.        Kelelahan.
2.        Lemah.
3.        Pernafasan yang berat.
4.        Kecemasan dan kecenderungan untuk menjadi panic.
·         Pengobatan :
Hentikan latihan.
·         Penegahan :
1.        Ketahuilah batas-batas kemampuan (fisik dan peralatan).
2.        Usahakan jangan panik bila terjadi suasana seperti tersebut di atas.

27. Black Out Pada Kedalaman Rendah.
·         Kategori I, II, III, dan IV
·         Defenisi :
Kecelakaan seorang penyelam kehilangan kesadaran akibat CO2­ berlebihan tanpa adanya kesukaran-kesukaran/gangguan pernafasan yang mendahuluinya, disebut sebagai “Black Out” pada kedalaman rendah (Shallow Water Black Out).
·         Penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan hampir sama dengan Keracunan CO2.

28. Strangulasi/Tercekik.
·         Kategori I :
Akibat sistem pernafasan.
·         Defenisi :
Obstruksi proses pernafasan.
·         Penyebab :
Terhisapnya benda-benda asing seperti permen karet, vomitus, gigi palsu dan sebagainya.
·         Gejala-gejala :
Kesukaran bernafas yang sangat hebat, terdesak pernafasan dan kesadaran segera berhenti.
·         Pengobatan :
1. Hilangkan penyebabnya, hilangkan obstruksi dengan menggunakan tangan atau foreps. Pukulan/hentakan di punggung mungkin dapat membantu menghilangkan obstruksi.
2.     Bila perlu sebagai tindakan terakhir adalah tracheotomy bila mungkin A/R.
·         Pencegahan :
Jangan memakai gigi palsu atau mengunyah permen karet sewaktu menyelam.